Senin, 05 Mei 2025

Taubat

Ada saatnya jiwa merasa sesak,
bukan karena dunia yang sempit,
tapi karena terlalu lama jauh dari cahaya yang pernah menyentuh nurani.

Taubat bukan sekadar menyesal,
ia adalah panggilan sunyi yang datang dari lubuk terdalam.
Bukan karena takut neraka,
melainkan karena hati ini…
rindu.
Rindu pada-Nya.

Seperti tanah yang haus akan hujan,
seperti malam yang merindukan fajar,
jiwa yang bertobat adalah jiwa yang sedang mencari jalan pulang.
Ia letih oleh riuh,
dan ingin rebah dalam damai yang hakiki.

Maqam taubat bukan untuk orang suci,
tapi untuk siapa saja yang pernah jatuh dan ingin bangkit.
Untuk kita yang penuh cela,
namun masih punya harapan.

Karena rahmat-Nya tak pernah jemu,
sementara dosa kita hanya sebutir debu,
di lautan kasih-Nya yang tak bertepi.

Maka mari…
biarlah tulisan ini jadi tanda bahwa kita mulai,
melangkah pelan, meniti jejak,
menuju Dia yang Maha Menanti.
↑
πŸ’™