aku pernah berjalan jauh dari Mu,
mengejar bayang-bayang yang kujadikan cinta palsu.
Hatiku penuh luka, tapi aku pura-pura kuat.
Padahal yang aku butuhkan hanyalah Engkau
yang tak pernah pergi meski aku menjauh ribuan kali.
Penyesalan bukan sekadar kata,
tapi air mata yang jatuh tanpa suara,
ketika malam menjelma saksi bisu antara aku dan Dia
Kupeluk gelap hanya untuk meraba cahaya Mu
Duhai yang maha perkasa
aku bukan ahli ibadah,
tapi aku ahli rindu.
Aku tahu Kau tak butuh tangisku,
tapi Kau menyambutnya seperti lautan yang membuka pelukan kasih
untuk insan yang kembali dari jalanan dunia.
Setiap dosa adalah jeritan hati yang lupa arah,
dan setiap penyesalan adalah langkah pertama pulang ke rumah kasih mu
Dan malam ini,
aku mengetuk pintu Mu dengan segala kelemahan, duhai yang maha pasti aku
berharap Engkau tidak bertanya,
hanya membuka.