Langkah-langkahku tertatih,
Menyusuri lembah keabadian luka,
Dalam gulita yang membungkus malam tanpa janji,
Embun pun menyerah,
Diseret habis oleh teriakan mentari tanpa belas kasih.
Kelopak bunga seruni,
Luruh kering tanpa sempat bermimpi,
Menghantarkan aroma kematian
Di sela-sela desir angin yang patah.
Cakrawala hatiku,
Menyusut menjadi retakan kecil,
Menganga bisu dalam debu-debu busuk kehidupan.
Luka menganga, membusuk dalam diam,
Tetesan darahnya bukan lagi doa,
Melainkan sumpah bisu
Yang karam bersama cahaya yang menghilang.