Dirimu seperti kisah yang tak pernah selesai,
terbuka di halaman pertama, tapi
terkunci dalam huruf-huruf yang hanya bisa kusentuh
dalam gelap.
Bibir itu, lembut bagai puisi yang terpotong,
menyimpan nama-nama yang gagal diucapkan.
Alismu adalah tanda tanya,
menggantung di udara tanpa jawaban.
Tapi mata ituβ¦
Mata itu adalah laut diam yang menenggelamkanku,
mengirimkan badai lewat kesenyapan.
Aku terjaga dalam pusarannya:
terlalu dalam untuk berenang,
terlalu sunyi untuk berteriak.