Matahari senja,
bagai fatamorgana di tengah sepinya gurun sunyi,
menari diam, tanpa suara
berbisik lirih bagai mutiara
kaulah cahaya senja.
Lembut mengurai pedih,
menyapa jiwa yang kian retak.
Malam pun ikut berbicara,
"tidurlah," katanya...
dalam dekapan cahaya lampu jalan,
yang ditemani ilalang kehidupan.
Dan dalam hening, aku mengerti,
setiap senja mengajarkan aku tentang kesendirian,
perjalanan yang tak selalu harus dipahami.
Malam menyambut dengan penuh pengertian,
Seperti pelukan hangat yang tak pernah gagal menyembuhkan.
Dalam setiap kelam, ada harapan yang menunggu di balik bintang.