Selasa, 13 Mei 2025

Kembali pulang

airku adalah doa.  
laraku adalah bahasa.  
dan gelap yang terpeluk  sebenarnya adalah mihrab di mana Dia mendengar bisikan yang tak terucap.  

Kau bilang ahli rindu....  
Tapi tahukah engkau?  
Yang Maha agung justru merindumu lebih dahulu,  
sebelum kakimu goyah menjauh.  

Dia tak pernah menagih kesempurnaan  
hanya ketulusan  seperti debu yang pasrah dihempas angin,  
tetap diterima oleh bumi.  

Pulanglah...
Pintu Nya tak pernah terkunci,  
hanya hatimu yang sesak oleh bayangan sendiri.  
Dia tak bertanya mengapa kau pergi- Hanya bertanya.. 
Sudahkah kau lelah? Aku di sini.

Malam ini,  
jatuhkan saja segala beban di ambang rahmat-Nya.  
Kau boleh menangis dengan kotor,
karena Dia mengenal debu dijalanan yang melekat dalam dadaku dan tetap memeluk erat.

Label: