Selasa, 27 Mei 2025

ANGIN MASA SILAM

Malam merambat merangkul sunyi 
aku lebur dalam hangatnya bayang rembulan,  
Menghanyutkan angan yang lapang  
pada angin masa silam.  

Ada tangis tersekat di sela tulang,  
mendesak di antara rusuk yang telah tumbuh,  
bersama carut-marut dunia yang terus berderama.  

Semua terasa getir
syair-syairku mengalir, menguras hati  
yang tak lagi kuasa menahan  
mengurai janji-janji yang mengeras.  

Kini tawa kecil itu bagai denda,  
tak pernah sanggup kulunaskan.  
Ia memenuhi lorong-lorong hampa,  
sementara gelap malam menjadi saksi bisu.  

Biarkan kenangan larut dalam angin,  
agar setiap nafasku masih bisa merasakan. 
Langit yang tak pernah sudi menggenggam,  
kini tersedu oleh kelam yang lembut.  

Bintang-bintang tak lagi memaksakan terang  
Mereka diam, mendengar rintih yang tersumbat.  
Seperti aku tak mau lupa,  
tapi juga tak kuasa menggenggam.  

Postingan Populer

🌹