---
Di sebuah kampung kecil yang damai, di antara barisan rumah-rumah tua dan suara ayam bersahutan tiap pagi, ada dua anak yang tumbuh dalam dunia yang sama, tapi dengan arah pandang yang berbeda. Yang satu senang bermain dengan teman-teman sebayanya, sementara yang satu lagi hanya duduk memperhatikan dari kejauhan.
Anak laki-laki itu, sejak kecil sudah mengenal kerasnya hidup. Ia bekerja sejak usianya belum genap dewasa. Tak banyak waktu untuk bermain, tak ada ruang untuk bersenda gurau seperti teman-temannya. Namun di balik kelelahan itu, ada satu sosok yang tak pernah luput dari pandangannya—tetangga kecil yang selalu ceria suka tersenyum dan tertawa di halaman rumah tempat bermain nya
Waktu terus berjalan, namun perasaan itu tak pernah benar-benar pudar. Ia pergi mencari jati diri nya, meninggalkan kampung, meninggalkan semua bayangan dan kenangan yang sempat tertanam. Tapi satu hal yang tak pernah pergi: rasa ingin tahu tentangnya, tentang kehidupan si gadis yang dulu hanya bisa dilihatnya dari balik pagar.
Setelah bertahun-tahun, ia pulang. Tak ada yang berubah di desa itu, kecuali dirinya sendiri. Namun hari itu, ketika ia melintas di depan sebuah rumah sederhana, ia melihatnya. Sosok itu sedang duduk memetik sayur, dan tiba-tiba... menyapa dengan raut muka manis nya untaian kata kata itu keluar bersma keraguan yang sempat menghiasi senyum nya.
Sapaan itu sederhana. Namun bagi dirinya, sapaan itu seperti gemuruh lembut yang menyentuh relung terdalam hatinya. Suara yang selama ini hanya hidup dalam ingatan, kini kembali dalam bentuk nyata—dan bahkan lebih indah dari yang pernah ia bayangkan.
Tak mampu berkata banyak, ia melanjutkan langkah. Tapi hatinya tertinggal di halaman itu.
Bersambung......
Label: Romansa Nostalgia
<< Beranda