Rembulan bersinar redup,
Di balik awan ia sembunyi, menunggu seperti bayang,
Menyimpan kisah yang hanya bisa aku baca lewat sajak kerinduan
Harum mewangi aroma bayangmu menyelimuti malam, menambah hangat rasa.
Namun hati ini, tetap tenggelam di dalam gelap,
Seperti arus yang tak pernah bisa dihentikan,
Menarik setiap hela nafas, jauh ke dasar.
Tenggelam dalam pesona yang tak terungkap,
Rembulan menjadi saksi sunyi perjalanan jiwa,
Hati ini terus mencari, namun tak pernah menemukan.
Raut wajahmu adalah peta yang tak bisa kubaca.